Overview Singkat Haengbok Bancorp
Haengbok
Bancorp merupakan salah satu bank nasional berskala kecil dari Korea. Haengbok
Bancorp membuka cabang luar negerinya di New York untuk memberikan dukungan
yang lebih baik pada nasabahnya di korea, juga menghasilkan bisnis tambahan
dari Amerika Serikat dengan kepemilikan Korea, dan berusaha terus mengikuti
trend bisnis perbankan di skala internasional secara cepat.
Sebagian besar
nasabahnya adalah pengusaha kecil menengah yang memiliki beberapa operasi
internasional. Cabang di New York ini merupakan operasi bisnis grosir dimana
tujuannya adalah untuk meminjamkan dolar Amerik Serikat kepada perusahaan Korea
atau Amerika Serikat.
Cabang ini
dipimpin oleh Hyun Ki Kim, yaitu seorang manajer akun Haengbok berpengalaman
dari Korea. Kim merekrut lima manajer akun berpengalaman dengan catatan sukses
di industri perbankan untuk membantunya mengelola bank ini. Kim sangat sadar
bahwa lima manajer ini memiliki latar belakang yang berbeda dan memiliki
keahlian di industri tertentu, dan Kim mempercayakan mereka untuk melakukan
identifikasi calon nasabah dan membagi pekerjaan berdasarkan lokasi geografis
yang mungkin tidak dkuasai oleh manajer. Kim berpikir bahwa manajer akun dapat melakukan
analisis pinjaman dengan cara mereka masing-masing selama menghasilkan
kesepakatan pinjaman yang baik.
Untuk
keperluan pengawasan dan insentif, Kim menetapkan setiap manajer akun sebagai
pusat laba mini. Pusat laba mereka akan dikreditkan dengan bunga atas pinjaman
yang diinisiasii dan mereka dibebankan oleh biaya yang terjadi. Selain gaji
pokok(masih di bawah rata-rata pasar) manajer akun akan mendapatkan insentif
bonus 10% dari laba total yang dihasilkan dalam pusat laba mini mereka setiap
tahun. Manajer akun tidak dihukum atas kerugian total yang mungkin terjadi,
namun kerugian berkepanjangan tidak akan ditoleransi. Bonus ini kemudian akan
dibayarkan tunai setiap akhir tahun fiskal.
Permasalahan
Ada sebuah permasalahan yang muncul
selama operasi Haengbok Bancorp di New York. Jae yang merupakan salah seorang
manajer akun menyerahkan permohonan pinjaman sebesar $11 juta selama 7 tahun
dari Far East Trading Corporation (FETC).
Berdasarkan penilaian Jae, FETC adalah perusahaan yang memiliki prospek
baik di sektor bisnisnya dengan manajemen yang mumpuni. Dari penilaian tersebut
Jae yakin kesepakatan pinjaman dana sebesar $11 juta dengan FETC adalah hal
yang sangat baik dan menguntungkan perusahaan. Komite kredit cabang yang
menerima permohonan peminjaman tersebut langsung menyetujui permohonan tersebut
karena mereka percaya pada kemampuan analisis Jae yang baik.
Oleh
karena besar pinjaman melebihi $5 juta, maka aplikasi tersebut tidak hanya
disetujui oleh komite kredit cabang namun juga harus mendapat persetujuan dari
komite kredit korporasi di Seoul. Dengan rapat yang dilakukan melalui telepon,
tidak disangka bahwa komite kredit korporasi menolak permohonan pinjaman
tersebut karena mendengar bahwa FETC terlibat dalam beberapa perselisihan transfer pricing dengan otoritas pajak.
Analisis
Ancaman dan Peluang Perusahaan
a.
Ancaman
Haengbok
Bancorp menghadapi tantangan dari para pesaingnya yaitu Bank Amerika yang juga mengejar nasabah yang
berkewarganegaraan Korea
b.
Peluang
Masih
banyaknya bisnis kecil yang mengalami kesulitan untuk memperoleh modal akibat
krisis keuangan. Selain itu, New York merupakan pusat uang terbesar di Amerika
Serikat serta memiliki konsentrasi bisnis kepemilikan dan berorientasi Korea
yang cukup tinggi
Prosedur
Persetujuan Pinjaman
Ada beberapa prosedur umum yang harus
dilakukan dalam rangka persetujuan pinjaman yang diajukan oleh calon peminjam,
diantaranya:
·
<
$1 juta, disetujui oleh Mr. Kim
·
>
$1 juta, disetujui oleh Komite Kredit cabang
·
>
$5 juta, disetujui oleh Komite Kredit perusahaan Haengbok Bancorp yang berbasis
di Seoul
Selain prosedur umum tersebut, setiap
permohonan pinjaman akan dilakukan penilaian melalui akun manajer sebelum
disetujui oleh pihak yang berwenang. Kelebihan dari prosedur tersebut adalah
adanya persetujuan ganda untuk mengurangi resiko pinjaman dan dapat
mengakumulasi informasi tentang tren perbankan dunia. Adapun Kekurangannya
adalah:
·
Memakan
waktu, membutuhkan waktu yang lama untuk persetujuan
·
Masalah
independensi, terdapat 2 Manajer Akun dalam Komite
·
Kurangnya
keterlibatan Manajer Akun Cabang: Kantor Pusat mungkin tidak mengetahui kondisi
pasar AS dan membuat kebijakan yang salah
Analisis
Kontrol
a.
Action
Control
Dalam Membuat Paket Pengajuan Pinjaman
diperlukan deskripsi mengenai informasi klien dan bisnis klien, siapa piihak
yang mengajukan pinjaman menggunaan dana pinjaman , jangka
waktu pinjaman yang diusulkan, dan analisis resiko pinjaman. Resiko dilihat
dari berbagai cara, namun prospek pasar dan laporan keuangan dari klien selalu
menjadi bahan pertimbangan utama. Adapun kelebihan dari sistem ini
adalah:
· Mengurangi resiko kredit : memastikan penilaian
proses pengajuan pinjaman telah cukup dilakukan
·
Cara
yang efisien dalam koordinasi : Memfasilitasi proses persetujuan pinjaman
·
Membantu
menghimpun informasi Pelanggan Korea yang berbasis di Amerika Serikat.
Dan kekurangan yang
mungkin ada dari sistem ini adalah kurang spesifiknya standar analisis yang
dilakukan manajer akun, hal ini membuka kesempatan manajer akun melakukan
analisis yang hanya menguntungkan dirinya sendiri
b.
Result
Control
1)
Pusat
laba mini
Laba dikreditkan dengan bunga yang
diperoleh atas pinjaman yang
diajukan dan pembebanan atas biaya yang terjadi ( contoh misalnya: biaya
pendanaan pinjaman). Pengukuran dilakukan secara akuntansi atas pengendalian
hasil dari pusat laba mini ini. Adapun kelebihan dari sistem ini adalah
berusaha untuk mendorong kewirausahaan. Terdapat kebebasan yang komprehensif
dalam penggabungan aspek yang berbeda dari kinerja. Selain itu sistem ini juga
lebih tepat dan mudah untuk dipahami. Adapun kekurangan dari sistem ini adalah
adanya konflik kepentingan antara kepentingan perusahaan dan kepentingan
individual pada pusat laba mini.
2)
Bonus
kas
Terdapat
10% bonus kas yang diberikan pada manajer akun berdasarkan pada laba dari pusat
laba mini. Bonus kas akan didistribusikan segera setelah akhir tahun berakhir,
selain itu tidak ada hukuman jika terjadi kerugian, kecuali kerugian yang berkepanjangan.
Kelebihan dari sistem bonus ini adalah:
·
Motivasi-Insentif
untuk memperbesar pendapatan dan mengecilkan biaya
·
Biaya
efektif
·
Sistem
bonusnya tepat, objektif, mudah dipahami, dan dapat dikendalikan
Dan kelemahan
dari sistem bonus ini adalah:
·
Mendorong
manipulasi (memindah atau menggeser laba ke tahun selanjutnya)
·
Mendorong
pengambilan resiko
·
Tidak
ada atau rendahnya retensi (hak tetap memiliki)
3)
Peninjauan
Rutin
Peninjauan
rutin dilakukan oleh manajemen, peninjau bank nasional dan auditor eksternal. Kelebihan
dari sistem ini adalah adanya Identifikasi potensi masalah (contoh misalnya
kondisi penurunan bisnis, pelanggaran perjanjian, dan gagal bayar) yang lebih
dini.
c.
Personnel
Control
1)
Pembagian
Tugas
Penugasan
didasarkan pada lokasi geografis. Kim memberi tugas kepada dua manajer akun
untuk meningkatkan peluang dengan klien yang prospektif dalam industri yang
mereka dapat dari pengalaman mereka sebelumnya. Adapun kelebihan dari sistem
pengendalian ini adalah manajer akun lebih konsentrasi pada lokasi yang
spesifik serta mereka dapat menggunakan pengalaman mereka sebelumnya untuk
mengembangkan industri tertentu.
Kekurangan
yang mungkin timbul dari sistem ini adalah adanya konflik dan tumpang tindah
tanggung jawab dengan manajer lainnya pada suatu lokasi geografis tertentu.
2)
Perekrutan
Pegawai
Dalam
proses perekrutan pegawai, Kim merekrut pegawai oleh dirinya sendiri tanpa
melalui prosedur standar yang ditetapkan oleh Haengbok Boncorop Pusat. Selain
itu, dalam mempekerjakan manajer Kim menetapkan standar manajer yang memiliki
track record kesuksesan di tempat manajer tersebut bekerja sebelumnya.
Adapun
kelebihan dari pengendalian personil ini adalah:
·
Proses
rekrutmen yang efisien
·
Manager
berpengalaman di industri perbankan US
·
Orang
yang berbeda membawa ide yang baru
Dan kekurangan dari pengendalian ini
adalah:
·
Sulit
bekerjasama karena gaya manajemen yang berbeda-beda
·
Kurangnya
pertimbangan sebelum mempekerjakan pegawai.
d.
Culture
Control
Dalam
memberikan arahan kepada manajer akun di Bank tersebut, Kim menyampaikan bahwa
dia tidak peduli bagaimana manajer mengidentifikasi dan memperbanyak klien
mereka selama perjanjian pinjaman yang dihasilkan menguntungkan kedua belah
pihak. Adapun kelebihan dari sistem pengendalian ini adalah manajer dapat lebih
fleksibel melakukan pekerjaannya sesuai dengan kemampuan mereka. Kekurangan
dari sistem ini adalah arahannya kurang spesifik dan mungkin sulit dipahami,
seperti apa perjanjian pinjaman/kontrak yang baik dan menguntungkan tersebut.
Dasar
Pemikiran Manajemen (Management Philosophy)
a.
Bertujuan
pada Hasil
Remunerasi
terhubung langsung dengan laba yang dihasilkan. Instruksi yang dibuat Kim
selalu berhubungan dengan hasil yang ingin dicapai.
b.
Desentralisasi
Pengendalian tindakan hanya sedikit
dan sulit untuk didefinisikan. Hampir tidak ada pengawasan bagaimana pekerjaan
mereka dilakukan. Masing-masing manajer bekerja secara sendiri-sendiri seperti
bisnis yang terpisah.
·
Kelebihan
:
a)
Menyediakan
insentif yang lebih banyak kepada account
managers.
b)
Membantu
mencapai tujuan cabang yakni untuk tumbuh secara cepat.
c)
Meningkatkan
potensi masing-masing manager
·
Kekurangan
:
a)
Mendorong
account managers untuk berani mengambil risiko
b)
Tidak
ada komunikasi antara Kim dengan account managers
c)
Tidak
ada penyimpanan
d)
Bonus
dibayarkan secara cash
e)
Benturan
antara kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan
Saran
terhadap Sistem Pengendalian
Kontrol yang didesain oleh Haengbok
Bancorp belum sempurna. Meskipun demikian, manajemen menganggap bahwa kontrol
yang ada sudah cukup baik untuk kondisi saat ini. Namun, pada kenyataannya
sistem kontrol yang telah dibangun masih menimbulkan masalah dan terdapat
kekurangan sehingga menghambat tercapainya tujuan dari organisasi. Berdasarkan
masalah dan kekurangan yang timbul dari sistem kontrol yang belum sempurna,
kami memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan Haengbok
Bancorp untuk memperbaiki sistem kontrol yang dimilikinya :
a.
Action
Control
1)
Permohonan
pinjaman
·
Menyusun
standar aplikasi pinjaman
Sistem
yang digunakan Haengbok Bancorp di Korea dan New York berbeda, sebaiknya Haengbok
Bancorp menetapkan standar yang sama antara kedua cabang sehingga dapat
diperoleh aplikasi pinjaman dengan kualitas dan prosedur yang sama. Mengingat
terdapat batasan mengenai otorisasi atas pinjaman dengan nominal di bawah
$1juta, di atas $1 juta, dan di atas $5 juta. Dengan demikian Haengbok Bancorp
dapat mengukur aplikasi pinjaman dengan standar yang sama.
·
Instruksi
pada komposisi analisis resiko dan dokumen pendukung
Manajer
akun yang direkrut merupakan Manajer akun yang berpengalaman dan sukses di
Amerika. Namun, mereka memiliki background pengalaman yang bervariasi dan
spesifik. Untuk menyeragamkan hasil analisis atas nasabah dari tiap Manajer
akun sebaiknya Haengbok Bancorp menetapkan komposisi analisis resiko dan
dokumen pendukung yang dibutuhkan. Dengan demikian, kesepakatan pinjaman yang
dihasilkan Manajer akun selain hasilnya baik juga memenuhi kriteria yang
ditetapkan oleh HAENGBOK Bancorp terkait kemampuan nasabah mengembalikan
pinjaman beserta bunganya.
2)
Persetujuan
pinjaman
Untuk
pinjaman yang diberikan di atas $1 juta, aplikasi pinjaman harus disetujui oleh
Komite Kredit Cabang. Komite Kredit Cabang terdiri dari Kim, bendahara dan dua Manajer
akun yang paling berpengalaman. Seharusnya komposisi dari Komite Kredit Cabang
diubah. Dua Manajer akun yang berpengalaman seharusnya digantikan oleh seorang
staf senior yang independen. Manajer akun sebagai pusat laba mini bertanggung
jawab dalam menghasilkan profit Haengbok Bancorp melalui penawaran pinjaman
kepada klien-klien potensial yang menurut analisis mereka dapat mengembalikan
pinjaman yang diberikan. Jika Manajer akun dilibatkan dalam Komite Kredit
Cabang dikhawatirkan terjadi kolusi di antara kedua Manajer akun yang paling
berpengalaman untuk menyetujui aplikasi pinjaman besar. Karena jika aplikasi
pinjaman besar disetujui, maka bonus yang mereka dapatkan akan besar pula.
Kedua Manajer akun tersebut kemungkinan mengabaikan analisis resiko mendalam
terhadap nasabah atau mungkin membuat aplikasi nasabah yang sebenarnya tidak potensial dibuat seolah-olah
baik hanya untuk mengejar bonus besar jika aplikasi pinjaman disetujui.
b.
Result
Control
1)
Pemberian
Remunerasi
Gaji
pokok yang diberikan masih di bawah rata-rata pasar. Mengingat Manajer akun
yang direkrut merupakan Manajer akun berpengalaman. Jika mereka memperoleh
penghasilan di bawah standar tempat bekerjanya dulu, akan menciptakan
demotivasi dan keinginan untuk pindah ke perusahaan perbankan lain dengan
penghasilan yang lebih tinggi. Untuk memotivasi dan mempertahankan Manajer akun
yang dimilikinya seharusnya Haengbok Bancorp meningkatkan standar gaji pokok
dari Manajer akun. Dengan demikian, penghasilan yang diberikan sekompetitif
dengan bank yang sudah mumpuni.
2)
Pemberian
bonus
Untuk
meningkatkan kesejahteraan dan mengapresiasi prestasi kinerja dari tersebut diberikan dalam bentuk uang tunai
pada akhir tahun fiskal. Sebaiknya bonus tidak diberikan seluruhnya dalam
bentuk uang tunai. Sebagian bonus yang diberikan dapat diubah menjadi saham.
Dengan kepemilikan saham, Manajer akun akan merasa ikut memiliki perusahaan.
Mereka akan berusaha meningkatkan nilai perusahaan dengan meningkatkan laba
melalui mini profit center. Selain target jangka pendek yang mereka kejar untuk
mendapat bonus, mereka juga akan memperhatikan target jangka panjang perusahaan
agar mereka juga memperoleh dividen atas saham yang mereka miliki.
3)
Tidak
ada penalti atas kerugian
Manajer
akun tidak dibebankan atas kerugian total yang di alami perusahaan. Namun, jika
perusahaan rugi, maka mereka juga tidak mendapatkan bonus. Hal tersebut sudah
merupakan penalti bagi mereka. Tidak tercapainya target laba disebabkan
persaingan yang ketat di antara bank-bank Korea yang ada di Amerika Serikat.
Promo-promo yang diberikan bank lain yang lebih dulu mumpuni, membuat Haengbok
Bancorp kehilangan nasabah potensial yang menjadi sumber pendapatan Haengbok
Bancorp.
c.
Culture
Control
1)
Menetapkan
tujuan lima tahunan untuk seluruh cabang
Sebagai
bank yang baru berkembang Haengbok Bancorp sebaiknya menetapkan target lima
tahunan yang ingin dicapai. Sehingga visi perusahaan ke depan dapat diketahui
oleh seluruh pegawai. Misalnya menguasai pangsa pasar tertentu pada sektor
bank. Jika tujuan organisasi telah diketahui dan disampaikan kepada setiap
karyawan akan meningkatkan rasa memiliki perusahaan sehingga mereka berusaha
maksimal dalam mewujudkannya.
2)
Menetapkan
tujuan jangka pendek bagi setiap Manajer akun
Manajer
akun dibagi ke dalam industri spesifik sesuai dengan keahliannya. Haengbok
Bancorp menyampaikan tujuan jangka pendek bagi tiap Manajer akun untuk
memperoleh pangsa pasar di tiap industri yang menjadi tanggung jawabnya.
Pencapaian tujuan jangka pendek tersebut juga digunakan sebagai dasar untuk
pemberian bonus. Sehingga memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras
Masalah
Pembatalan Permohonan Pinjaman FETC
a.
Latar
belakang aplikasi peminjaman yang ditolak
Berdasarkan
aplikasi pinjaman Far East Trading Corporation (FETC), informasi yang diperoleh
adalah FETC memiliki aktivitas bisnis yang signifikan di Korea. Biaya pinjaman
termasuk bunga variabel 5% di atas bunga pinjaman awal. Pinjaman yang diajukan
dijaminkan dengan persediaan. FETC memiliki sejarah bisnis yang baik. Bahka,
pada masa resesi mereka menemukan peluang bisnis yang baik. Dengan demikian,
Jae sebagai Manajer akun yang berpengalaman menilai bahwa aplikasi pinjaman
tersebut berisiko rendah.
b.
Persyaratan
aplikasi peminjaman
Komite
Kredit Cabang menyutujui aplikasi pinjaman FETC berdasarkan penilaian Jae. Jae
juga telah mempersiapkan aplikasi pinjaman FETC dengan baik. Namun, karena FETC
mengajukan pinjaman lebih dari $5juta yaitu sebesar $11juta, maka aplikasi
pinjaman yang telah disetujui oleh Komite Kredit Cabang juga harus disetujui
oleh Komite Kredit perusahaan di Seoul. Sebagai Manajer akun yang menilai
aplikasi pinjaman FETC, Jae dilibatkan dalam rapat yang diadakan Komite Kredit perusahaan
untuk menentukan aplikasi pinjaman disetujui atau tidak.
c.
Situasi
Penolakan pada Permohonan Pinjaman
Komite
kredit perusahaan di Seoul menolak permohonan pinjaman FETC dengan dasar dugaan
bahwa FETC terlibat permasalahan pajak terkait transfer pricing dan masih dalam penanganan otoritas pajak
setempat. Informasi ini masih belum terkonfirmasi, namun dengan yakin komite
kredit perusahaan menolak permohonan pinjaman FETC
d.
Masalah
pada Komite Kredit Cabang
·
Persetujuan
pinjaman dipercayakan penuh pada penilaian manajer akuntansi
Komite
kredit cabang mempercayakan secara penuh penilaian Jae sebagai manajer
akuntansi dengan alasan bahwa Jae merupakan manajer akuntansi yang profesional
dan memiliki kemampuan tinggi berdasarkan pengalamannya di beberapa Bank
sebelumnya.
·
Tidak
ada peninjauan lebih lanjut pada permohonan pinjaman
Komite
kredit cabang tidak meneliti lebih lanjut permohonan FETC sebesar $11 juta,
tidak ada peninjauan apakah perusahaan tersebut memiliki masalah hukum
tertentu.
·
Gagalnya
usaha untuk membuka informasi informasi penting dari FETC
Komite
audit cabang tidak mengeluarkan usaha lebih untuk mencari informasi lebih dalam
mengenai FETC
·
Hilangnya
fungsi check and balance
Disini
tidak ada fungsi check and balance antara manajer akun dan komite kredit cabang,
tidak ada pemeriksaan ulang atas hasil penilaian Jae terhadap permohonan
pinjaman FETC
e.
Masalah
pada Komite Kredit Perusahaan (Seoul)
·
Menolak
permohonan dengan dasar dugaan yang belum terkonfirmasi
Informasi
mengenai permasalahan pajak yang dialami FETC masih berdasarkan informasi yang
belum terkonfirmasi. Komite Kredit Perusahaan seharusnya tidak begitu saja
mempercayai informasi yang belum jelas kebenarannya.
·
Komunikasi
yang kurang baik dan tidak ada kepercayaan
Penolakan
Komite Kredit Perusahaan melalui rapat dengan media telepon terhadap pengajuan
pinjaman FETC yang dinilai oleh Jae menunjukan bahwa ada komunikasi yang kurang
baik antara kantor cabang dan kantor pusat. Selain itu, terlihat ada
ketidakpercayaan kantor pusat pada penilaian dan analisis yang dilakukan oleh
manajer akun yang ada di cabang
·
Dampak
penyelesaian hukum tidak jelas
Penyelesaian
masalah hukum pajak yang dialami oleh FETC masih belum jelas dan komite kredit
perusahaan hanya melakukan dugaan-dugaan bahwa FETC akan banyak mengalami
kerugian beban pajak tanpa melihat lebih dalam dampak hukum pajak yang dialami
FETC lebih lanjut.
f.
Efek
pada Manajer Akun
Dari
kasus permohonan pinjaman FETC yang ditolak ini muncul beberapa efek yang
mungkin terjadi pada manajer akun lainnya, diantaranya:
·
Menurunkan
moral manajer akun
Keyakinan prospek pada
pinjaman yang sudah dinilai secara maksimal oleh manajer dipatahkan oleh komite
kredit perusahaan. Hal ini akan menyebabkan penurunan moral dari manajer akun.
Mungkin saja manajer akun berpikir bahwa sebaik apapun penilaian pada suatu
permohonan pinjaman yang baik pasti akan ditolak oleh komite kredit perusahaan.
·
Menghindari
pengajuan pinjaman di atas $5 juta
Dengan
perlu campur tangannya komite kredit perusahaan pada pinjaman di atas $5 juta,
maka manajer akun akan berusaha menghindari permohonan pinjaman di atas $5
juta. Hal ini terjadi karena manajer akun merasa permohonan tersebut pada akhirnya
akan ditolak oleh komite kredit perusahaan.
Solusi
atas Masalah FETC
·
Melakukan
review pengajuan pinjaman melalui komite kredit cabang berdasarkan panduan dan
syarat yang sesuai untuk memastikan kecukupan informasi sebagai dasar analisis
yang baik
·
Menciptakan
sebuah sistem penilaian ulang untuk pinjaman yang ditolak. Informasi yang
menjadi dasar penolakan komite kredit perusahaan mungkin saja kurang terpercaya
dan membuat keputusan penolakan menjadi kurang tepat.
·
Komunikasi
yang efektif perlu dibangun antara komite kredit perusahaan dan komite kredit
cabang. Untuk pinjaman di atas $5 juta harus mempertemukan seluruh pemangku
kepentingan seperti Komite kredit pusat, komite kredit cabang, dan manajer
akuntansi