|
Add caption |
Tujuan utama organisasi berorientasi laba adalah memaksimalkan nilai
pemegang saham (pemilik) atau nilai perusahaan dalam jangka pendek.
Pengendalian hasil yang ideal akan memberikan imbalan bagi karyawan terhadap
kontribusi mereka pada nilai perusahaan. Oleh karena pengukuran langsung dari
kontribusi karyawan terhadap penciptaan nilai jarang terjadi, perusahaan harus
mencari pengukuran yang mewakili tujuan akhir dan mengambil jalan alternatif pengendalian hasil.
Pengukuran kinerja dapat diklasifikasikan
menjadi tiga kategori. Dua dari kategori ini meliputi ringkasan pengukuran keuangan dari
kinerja, ditunjukkan baik di pasar (harga saham) maupun di istilah keuangan,
dan kategori ketiganya termasuk kombinasi pengukuran. Ringkasan pengukuran
merefleksikan kumpulan atau pengaruh bottom
line dari berbagai area kinerja. Kategori pertama dari ringkasan pengukuran berisi
pengukuran pasar, yang menggambarkan perubahan harga saham atau return pemegang saham. Kategori kedua
berisi pengukuran akuntansi, yang dapat didefinisikan baik dalam istilah
residual (seperti pendapatan bersih setelah pajak, laba operasi, laba residu,
atau tambahan nilai ekonomis) maupun rasio (seperti Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), atau Return on Net Operating Asset (RNOA)). Kategori ketiga merupakan kombinasi pengukuran yang
melibatkan pengukuran pasar dan pengukuran keuangan
Pengukuran akuntansi dari kinerja merupakan hal
yang umum dilakukan. Pengukuran akuntansi dari kinerja memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan alternatif pengukuran lainnya. Secara
umum, biaya inkremental minimal
untuk pengukuran akuntansi dan menghasilkan ringkasan hasil yang bermanfaat
dari berbagai tindakan dan keputusan yang dibuat manajer.
Akan tetapi, harus
diketahui pula meskipun pengukuran akuntansi terbaik tidak sempurna, pengukuran
tersebut hanya mengganti atau berfungsi sebagai indikator proksi perubahan pada
nilai perusahaan
Selengkapnya silahkan download di sini:
Analisis Kasus “Behavioral Implications of Airline Depreciation Accounting Policy Choices”